
Sabtu, 29 September 2012
Teknik pewarnaan bakteri
Kamis, 12 Juli 2012
KECERDASAN INTELEGENSI (IQ)
No.
|
Tingkatan
|
IQ
|
Persentase
|
Predikat dalam masyarakat
|
1
|
Very Superior
|
140 keatas
|
1%
|
Jenius
|
2
|
Superior
|
120-139
|
11%
|
Cerdas
|
3
|
Bright Normal
|
110-119
|
18%
|
Cerdas
|
4
|
Average
|
90-109
|
46%
|
Pintar
|
5
|
Low Average
|
80-89
|
15%
|
Slow Learner
|
6
|
Border Line
|
70-79
|
6%
|
Bodoh
|
Rabu, 23 Mei 2012
PENYEBAB TEKANAN DARAH NORMAL PADA MANUSIA
Tekanan darah manusia dipengaruhi oleh aktivitas fisik yang dilakukannya. Aktivitas fisik berpengaruh terhadap kesehatan dan kesegaran jasmani seseorang dan merupakan bagian komplek dari kebiasaan sehari-hari manusia (Manurung, 1994). Berbagai aktivitas olahraga yang dilakukan manusia bertujuan untuk meningkatkan kualitas fisik manusia, terutama apabila dilakukan secara benar dan teratur. Aktifitas fisik akan memberikan pengaruh yang baik terhadap berbagai macam sistem yang bekerja di dalam tubuh, salah satunya adalah sistem kardiovaskuler, di mana dengan latihan fisik yang benar dan teratur akan terjadi efisiensi kerja otot jantung. Otot jantung pada orang yang rutin berolahraga sangat kuat, maka otot jantung pada individu tersebut berkontraksi lebih sedikit daripada otot jantung individu yang jarang berolahraga, untuk memompakan volume darah yang sama. Karena olahraga dapat menyebabkan penurunan denyut jantung dan menyebabkan penurunan tekanan darah.
Selain aktivitas fisik, tekanan darah juga dipengaruhi oleh usia untuk berbagai kondisi tertentu. Kondisi yang berkaitan dengan usia ini adalah produk samping dari keausan arteriosklerosis dari arteri-arteri utama, terutama aorta, dan akibat dari berkurangnya kelenturan. Dengan mengerasnya arteri-arteri ini dan menjadi semakin kaku, arteri dan aorta itu kehilangan daya penyesuaian diri. Dinding, yang kini tidak elastis, tidak dapat lagi mengubah darah yang keluar dari jantung menjadi aliran yang lancar. Hasilnya adalah gelombang denyut yang tidak terputus dengan puncak yang tinggi (sistolik) dan lembah yang dalam (diastolik). Hal inilah yang menyebabkan sebagian besar penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah mereka yang berusia lanjut.
Selanjutnya, tekanan darah juga dipengaruhi oleh berat badan manusia. Karena dilihat dari segi berat badan, kelebihan berat badan juga merupakan salah satu akibat kurangnya aktivitas fisik di luar penyebab utama lainnya. Pembatasan asupan kalori dan peningkatan aktivitas fisik seperti olahraga merupakan komponen penting dalam pengaturan berat badan. Menyeimbangkan tekanan darah berarti terlebih dahulu menyeimbangkan berat badan pada ukuran yang ideal. Orang yang kelebihan berat badan akan berpotensi terserang tekanan darah tinggi.
Oleh karena itu, melakukan aktivitas fisik secara rutin merupakan salah satu strategi untuk memelihara kebugaran dan menyeimbangkan berat badan, khususnya untuk mereka yang berusia lanjut yang memiliki resiko lebih tinggi menderita tekanan darah tinggi. Berat badan yang seimbang membuat kerja sistem-sistem dalam tubuh menjadi normal. Berat badan yang ideal dapat menjaga stabilitas tekanan darah. Semakin sering melakukan olahraga berarti mengontrol tekanan darah dan berat badan menjadi setara sehingga tekanan darahnya pun menjadi normal.
Selasa, 08 Mei 2012
Berbicara seputar kampus kami, kampus ungu Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya
Sabtu, 21 April 2012
Aku Mahasiswa yang Menjanjikan
Berbicara tentang mahasiswa, hal pertama yang mungkin kita pertanyakan adalah “benarkah kita ini seorang mahasiswa?”. Akan tetapi sebelumnya pasti kita akan bertanya apakah mahasiswa itu?, sekarang kita simak pengertian mahasiswa menurut Knopfemacher (dalam Suwono, 1978) adalah merupakan insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi ( yang makin menyatu dengan masyarakat), dididik dan di harapkan menjadi calon-calon intelektual. Dan yang tersebut diatas merupakan pengertian mahasiswa secara umum, tentu saja pasti kita sendiri tahu secara pasti arti dari mahasiswa itu sendiri. Sesungguhnya betapa naifnya kita apabila tidak mengenal diri kita sendiri.
Setelah mengetahui pengertian mahasiswa muncul beberapa pertanyaan lagi dalam benak kita apakah fungsi mahasiswa itu, apakah mahasiswa itu memiliki fungsi dan peran atau hanya sekedar sebagai calon-calon intelektual yang dididik oleh perguruan tinggi?. Dan nyatanya mahasiswa memang memiliki 3 fungsi kompleks yaitu :
(-) agent of change (agen perubahan)
(-) social control (kontrol sosial)
(-) iron stock
Coba kita flash back sesaat, pada zaman prakemerdekaan para kaum muda yang merupakan mahasiswa memiliki peran yang sangat penting dalam menyumbangkan pemikirannnya untuk mewarnai perjalanan bangsa, untuk menuju perubahan Indonesia yang merdeka dan memproklamirkan kemerdekaan. Karena mahasiswa bukan hanya menggendong tas yang berisi buku dan kemudian duduk di bangku sembari mendengarkan kuliah yang disampaikan dosen, lalu pulang dan menghapal mata kuliah untuk menghadapi ujian. Inilah yang kita sebut sebagai fungsi mahasiswa sebagai agent of change atau agen perubahan, pembawa perubahan sehingga sebagai genarasi penerus termasuk kita dapat merasakan nikmatnya Negara yang merdeka bebas dari penjajahan dan kebodohan.
Mahasiswa bukan hanya sekedar agen perubahan seperti tersebut di atas, mahasiswa juga menjadi social control untuk menutup adanya celah-celah kecurangan yang merugikan masyarakat dan rakyat Indonesia. Mahasiswa dalam fungsi ini dituntut sebagai teladan bagi masyarakat, berlandaskan dengan pengetahuan, tingkat pendidikan, pola fikir, dan aturan yang berlaku di lingkungan kita. Namun, kenyataannya berbeda dari yang diharapkan, mahasiswa cenderung hanya mendalami ilmu-ilmu teori di bangku perkuliahan dan hanya sedikit yang berhubungan langsung dengan masyarakat, kebanyakan mahasiswa hanya sebatas mengejar gelar akademis atau indeks prestasi (IP) teringgi dan mendapat predikat kelulusan cumlaude meskipun ada sebagian mahasiswa yang mulai berhubungan dengan masyarakat melalui program pengabdian masyarakat. Mahasiswa yang tidak peduli terhadap masyarakat mempunyai kerugian dalam penerapan ilmunya karena secara langsung mahasiswa yang tidak peduli akan menyianyiakan ilmu yang didapatnya, tentu saja itu bukan karakter mahasiswa seutuhnya karena mahasiswa adalah sosok yang kritis, logis, cepat tanggap, mau bekerja keras dan mempunyai nyali yang tinggi untuk menyampaikan kebenaran.
Yang terakhir untuk mengkomplekskan funsi mahasiswa yaitu sebagai iron stock berarti mahasiswa seorang calon pemimpin bangsa masa depan, menggantikan generasi yang telah ada dan melanjutkan rencana pembangunan dan perubahan. Untuk menjadi iron stock, tidak cukup mahasiswa hanya memupuk diri dengan ilmu spesifik saja. Perlu adanya keahlian lain yang harus dimiliki mahasiswa seperti kepemimpinan, kemampuan memposisiskan diri, dan interaksi yang baik dengan berbagai generasi. Sehingga, mahasiswa harus bergerak aktif, paling tidak dalam lingkup yang kecil. Misalnya, ikut serta dalam organisasi untuk melatih dasar kepemimpinan dalam berhubungan dalam masyarakat sebagai calon-calaon pemimpin dengan intelektual tinggi di masa depan.
Pertanyaan terakahir, sebagai seorang mahasiswa, apakah kita sudah memiliki itu semua ??
Jika kita belum memiliki semua fungsi dan peran kompleks mahasisw seperti di atas, mari kita bersama-sama hijrah menjadi karakter dan fungsi mahasiswa sesungguhnya untuk terlepas dari sifat malas, tidak mau bekerja keras, menghilangkan sifat pesimis sehingga kita memperoleh output uintuk layak menjadi seorang mahasiswa yang menjanjikan.
Kamis, 19 April 2012
Biografi R.A. Kartini (Inspirator Wanita Indonesia)
Raden Ajeng Kartini lahir pada 21 April tahun 1879 di kota Jepara, Jawa Tengah. Ia anak salah seorang bangsawan yang masih sangat taat pada adat istiadat. Setelah lulus dari Sekolah Dasar ia tidak diperbolehkan melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi oleh orangtuanya. Ia dipingit sambil menunggu waktu untuk dinikahkan. Kartini kecil sangat sedih dengan hal tersebut, ia ingin menentang tapi tak berani karena takut dianggap anak durhaka. Untuk menghilangkan kesedihannya, ia mengumpulkan buku-buku pelajaran dan buku ilmu pengetahuan lainnya yang kemudian dibacanya di taman rumah dengan ditemani Simbok (pembantunya).
Akhirnya membaca menjadi kegemarannya, tiada hari tanpa membaca. Semua buku, termasuk surat kabar dibacanya. Kalau ada kesulitan dalam memahami buku-buku dan surat kabar yang dibacanya, ia selalu menanyakan kepada Bapaknya. Melalui buku inilah, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir wanita Eropa (Belanda, yang waktu itu masih menjajah Indonesia). Timbul keinginannya untuk memajukan wanita Indonesia. Wanita tidak hanya didapur tetapi juga harus mempunyai ilmu. Ia memulai dengan mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajarkan tulis menulis dan ilmu pengetahuan lainnya. Ditengah kesibukannya ia tidak berhenti membaca dan juga menulis surat dengan teman-temannya yang berada di negeri Belanda. Tak berapa lama ia menulis surat pada Mr.J.H Abendanon. Ia memohon diberikan beasiswa untuk belajar di negeri Belanda.
Beasiswa yang didapatkannya tidak sempat dimanfaatkan Kartini karena ia dinikahkan oleh orangtuanya dengan Raden Adipati Joyodiningrat. Setelah menikah ia ikut suaminya ke daerah Rembang. Suaminya mengerti dan ikut mendukung Kartini untuk mendirikan sekolah wanita. Berkat kegigihannya Kartini berhasil mendirikan Sekolah Wanita di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah “Sekolah Kartini”. Ketenarannya tidak membuat Kartini menjadi sombong, ia tetap santun, menghormati keluarga dan siapa saja, tidak membedakan antara yang miskin dan kaya.
Pada tanggal 17 september 1904, Kartini meninggal dunia dalam usianya yang ke-25, setelah ia melahirkan putra pertamanya. Setelah Kartini wafat, Mr.J.H Abendanon memngumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada para teman-temannya di Eropa. Buku itu diberi judul “DOOR DUISTERNIS TOT LICHT” yang artinya “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
Saat ini mudah-mudahan di Indonesia akan terlahir kembali Kartini-kartini lain yang mau berjuang demi kepentingan orang banyak. Di era Kartini, akhir abad 19 sampai awal abad 20, wanita-wanita negeri ini belum memperoleh kebebasan dalam berbagai hal. Mereka belum diijinkan untuk memperoleh pendidikan yang tinggi seperti pria bahkan belum diijinkan menentukan jodoh/suami sendiri, dan lain sebagainya.
Kartini yang merasa tidak bebas menentukan pilihan bahkan merasa tidak mempunyai pilihan sama sekali karena dilahirkan sebagai seorang wanita, juga selalu diperlakukan beda dengan saudara maupun teman-temannya yang pria, serta perasaan iri dengan kebebasan wanita-wanita Belanda, akhirnya menumbuhkan keinginan dan tekad di hatinya untuk mengubah kebiasan kurang baik itu. Belakangan ini, penetapan tanggal kelahiran Kartini sebagai hari besar agak diperdebatkan. Dengan berbagai argumentasi, masing-masing pihak memberikan pendapat masing-masing. Masyarakat yang tidak begitu menyetujui, ada yang hanya tidak merayakan Hari Kartini namun merayakannya sekaligus dengan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember.
Alasan mereka adalah agar tidak pilih kasih dengan pahlawan-pahlawan wanita Indonesia lainnya. Namun yang lebih ekstrim mengatakan, masih ada pahlawan wanita lain yang lebih hebat daripada RA Kartini. Menurut mereka, wilayah perjuangan Kartini itu hanyalah di Jepara dan Rembang saja, Kartini juga tidak pernah memanggul senjata melawan penjajah. Dan berbagai alasan lainnya. Sedangkan mereka yang pro malah mengatakan Kartini tidak hanya seorang tokoh emansipasi wanita yang mengangkat derajat kaum wanita Indonesia saja melainkan adalah tokoh nasional artinya, dengan ide dan gagasan pembaruannya tersebut dia telah berjuang untuk kepentingan bangsanya. Cara pikirnya sudah dalam skop nasional. Sekalipun Sumpah Pemuda belum dicetuskan waktu itu, tapi pikiran-pikirannya tidak terbatas pada daerah kelahiranya atau tanah Jawa saja. Kartini sudah mencapai kedewasaan berpikir nasional sehingga nasionalismenya sudah seperti yang dicetuskan oleh Sumpah Pemuda 1928.
Terlepas dari pro kontra tersebut, dalam sejarah bangsa ini kita banyak mengenal nama-nama pahlawan wanita kita seperti Cut Nya’ Dhien, Cut Mutiah, Nyi. Ageng Serang, Dewi Sartika, Nyi Ahmad Dahlan, Ny. Walandouw Maramis, Christina Martha Tiahohu, dan lainnya. Mereka berjuang di daerah, pada waktu, dan dengan cara yang berbeda. Ada yang berjuang di Aceh, Jawa, Maluku, Menado dan lainnya. Ada yang berjuang pada zaman penjajahan Belanda, pada zaman penjajahan Jepang, atau setelah kemerdekaan. Ada yang berjuang dengan mengangkat senjata, ada yang melalui pendidikan, ada yang melalui organisasi maupun cara lainnya. Mereka semua adalah pejuang-pejuang bangsa, pahlawan-pahlawan bangsa yang patut kita hormati dan teladani.
Raden Ajeng Kartini sendiri adalah pahlawan yang mengambil tempat tersendiri di hati kita dengan segala cita-cita, tekad, dan perbuatannya. Ide-ide besarnya telah mampu menggerakkan dan mengilhami perjuangan kaumnya dari kebodohan yang tidak disadari pada masa lalu. Dengan keberanian dan pengorbanan yang tulus, dia mampu menggugah kaumnya dari belenggu diskriminasi. Bagi wanita sendiri, dengan upaya awalnya itu kini kaum wanita di negeri ini telah menikmati apa yang disebut persamaan hak tersebut. Perjuangan memang belum berakhir, di era globalisasi ini masih banyak dirasakan penindasan dan perlakuan tidak adil terhadap perempuan.
Kamis, 04 November 2010
soal latihan untuk UB 2 English
b. Although Peggy has a car, last week she took a bus
c. Peggy bought a car consequently she drove to school
d. Peggy always takes a bus to school
e. Peggy didn’t use to take a bus
2. ……she is not interested in classical music; she decided not to go to the concert.
a. Therefore d. In spite of the fact that
b. However e. Since
c. Whenever
3. …….the school holiday, the students had a picnic on the beach.
a. Because d. Due to
b. Whenever e. Although
c. As a matter of fact
4. Sinta always enjoys studying science in high school…….she decides to major in biology in college then.
a. Nevertheless d. Therefore
b. Even though e. Furthermore
c. As well as
5. “The day is so nice. The children plan to go to the zoo.” This means…….
a. It is so nice day that the children go to the zoo.
b. The day is so nice that the children plan to go to the zoo
c. Although the day is nice the children go to the zoo.
d. Because the children go to the zoo, the day is nice.
e. The children go to the zoo. Therefore, the day is nice.
6. ……..he was very tired and was not feeling well, he went to take the examination.
a. Even though d. Despite
b. However e. In spite of
c. Nevertheless
7. He doesn’t want to stay in the hospital …..serious illness.
a. in spite of d. however
b. although e. whenever
c. because of
8. Dion…….play tennis than volley ball
a. prefer d. likes
b. would rather e. would like
c. would
9. Cessa……studying grammar to math. Wherever she goes, a grammar book is always in her hand.
a. likes d. likes better
b. would rather e. likes more
c. prefer
10. A : What are your mother’s hobbies?
B : Growing orchids and ………antique jewelry
a. collect d. to collect
B. she collects e. is collecting
c. collecting
11. A : Did Margaret study for the exam last night?
B : No, she went to the ball game instead of……..
a. to study d. had to study
b. she studied e. would study
c. studying
12. She was very sad, if only she ….for the tuition fee last week.
a. had paid d. would pay
b. didn’t pay e. were paid
c. paid
13. I wish….that Erline is a new student in my school.
a. I know d. I knew
b. I can see e. I had known
c. I see
14. They usually welcome all the guests friendly as though they….
a. know them very well
b. knew them very well
c. had known them very well
d. have met them before
e. met them a few days before
15. Try not to be absent from class again for the rest of the term. You…….too many classes.
a. missed d. are missing
b. miss e. will miss
c. have already missed
16. Tommy went to his friends’ house, but the boys were not there. They …….football in the vacant lot down the street.
a. played d. were to play
b. are playing e. were playing
c. have been playing
17. “Can I see you tomorrow?”
“All right. Come at 10 o’clock, and I ….. teaching then.
a. will have finished
b. have finished
c. am finished
d. d. will be finishing
e. will have been finishing
18. Most of farmers in Indonesia now have a lot of……..
a. sheeps and oxes
b. sheep and oxen
c. sheeps and oxen
d. sheep and oxes
e. sheeps and oxens
19. He went back to his village after he knew that it was very hard to make……in the city.
a. an adoption d. an experience
b. a success e. a living
c. a settlement
20. English language skills ……..in many elementary schools in our country nowadays.
a. are to teach d. have been teaching
b. are teaching e. have been taught
c. will teach
Jumat, 15 Oktober 2010
(tugas ICT, 11 oktober 2010)
Tugas English Mr.Bas
Name : Desri Purwanti
Grade : XII IPA 2
Article :
The view that women are better parents than men has shown itself to be true through out history. This is not to say that men are not of importance in child-rearing; indeed, they are most necessary if children are to appreciate fully the roles of both sexes. But women have proven themselves superior parents as a result of their conditioning, their generally better communication skills.
From the time they are little girls, females learn about nurturing. First with dolls and later perhaps with younger brother s and sisters, girls are given the role of career. Girls see their mothers in the same roles and so it is natural that they identify this as a female activity. Boys, in contrast, learn competitive roles far removed from what it means to nurture. While boys may dream of adventures, girl’s conditioning mean they tend to see the future in terms of raising families.
Girls also appear to be less aggressive than boys. In adulthood, it is men, not women, who prove to be the aggressors in crime and in war. Obviously, in raising children, a more patient, gentle manner is preferable to a more aggresive one. Although there certainly exist gentle men and aggressive women, by and large, female are less likely to resort to violence in attempting to solve problems.
Finally, women tend to be better communicators than men. This is shown in intelligence tests, where females, on average, do better in verbal communication than males. Of course, communication is of utmost importance in rearing children, as children tend, to learn from and adopt the communication styles of their parents.
Thus, while it is very well to suggest a greater role for men in raising children, let us not forget that women are generally better suited to the parenting role.
Question :
1. What is the passage about?
2. What is the main idea of each paragraph?
3. Please identify :
a.What kinds of tenses use?
b.Any conjunction use?
c.Any grammar items?
4. What kinds of text is it?
Answer :
1. The passage text above is The reason why women are better parents than men.
2. Paragraph 1 : Women are better parents than men has shown itself to be throughout history.
Paragraph 2 : Most women are good mothers because they have known the role of career since childhood.
Paragraph 3 : Girls also appear to be less aggressive than boys, but they are likely to resort to violence in attemping to solve problems.
Paragraph 4 : Women tend to be better communicators than men.
Paragraph 5 : Women are generally better suited to the parenting role.
3. a. Tenses use in the text : Present tense
ex : Females learn about nurturing.
Girls also appear to be less aggressive than boys.
b. Conjunction use in the text :
ex : But women have proven themselves superior parents as a result of their conditioning.
Altough there certainly exist gentlemen and aggressive women, by and large, female are less likely to resort to violence in attemping to solve problems.
c. Grammar items :
Degrees of comparisons : Girls also appear to be less aggressive than boys.
Relative clause : In adulthood, it is men, not women, who prove to be the aggressors in crime and in war.
a. The text is hortary exposition.
Text Organization :
a. Thesis : Paragraph 1.
b. Arguments : Paragraph 2 until Paragraph 4.
c. Recommendation : Paragraph 5.